Secara resmi saya berkenalan dengan
kelas inspirasi pada tahun 2014, ketika ada seorang teman yang tergabung
menjadi tim pengajar pada sebuah kelas inspirasi. Setelah meng kepo in, apa itu kelas inspirasi, dan
tau untuk apa dan bagaimana kegiatan ini berlangsung, maka dari lubuk hati saya
yang terdalam saya memutuskan someday saya harus gabung di kegiatan kece ini.
Alasannya simple, bagi saya tujuan dari kegiatan ini adalah tentang berbagi. BERBAGI HARAPAN. Yeah absolutely, harapan adalah sesuatu yang
masih bisa menjadi nafas terakhir bahkan dalam keadaan seburuk apapun. Berbagi
harapan pada anak-anak, biarkan mereka terbang tinggi dengan cita-cita mereka..
wow keren juga yak. Saya adalah tipe orang yang percaya bahwa impian atau
cita-cita adalah sesuatu yang harus dimiliki. Bercita-citalah setinggi mungkin,
karena itu gratis, coy… Tuhan tak pernah membatasi cita-cita manusia kan J. Oke singkat cerita, pada suatu hari
di bulan Januari 2015 (saya inget itu ketika sedang prepare buat seminar
proposal J),
dapat kabar ada bukaan KI Magetan dan KI Yogyakarta. Sempat rada mengabaikan
informasi itu (ada sesuatu yang masih diurus soalnya… sok sibuk :p).. akan
tetapi jodoh emang gak kemana, dengan berbagai kebetulan akirnya di februari
dapat juga kesempatan buat daftar KI Magetan… dan amazingnya ada posisi untuk
fotografer (ternyata jiwa tukang poto2 saya lebih gede daripada jiwa ngajar).
Mengapa
memilih Magetan padahal ada Yogyakarta (asli waktu daftara Yogyakarta saya
kelewatan, dan hari H pas di Yogyakarta, ternyata kebetulan ada hal lain yang
harus dilakukan) dan kenapa Magetan, saya belum pernah ke Magetan. Padahal
semenjak S1 di Solo, udah sering denger Magetan tapi belum pernah kesana, yach
penasaran kaya apa c Magetan itu.. heheheh. Mengapa pada akhirnya memilih
fotografer, yach itu tadi jiwa saya lebih terpanggil untuk foto2 (padahal asli
fotografer amatiran, yang selama ini lebih suka foto buat kesenengan pribadi…
tapi setidaknya ada kamera hahaha #gakpenting #abaikan). Dan pada akhirnya
resmi lah saya resmi keterima jadi relawan fotografer buat KI Magetan#2 (asli
bersyukur banget buat kesempatannya… mengingat saya ini masi amatiran banget).
Asli pada awalnya sempat ragu buat berangkat ke Magetan, karena ketika dapat
panggilan lolos relawan saya sendiri masih berjibaku dengan lapangan (nyebar
data, dan waktu itu masih jauh dari target… pengumuman tanggal 20-an dan asli
saya masi bolak-balik ke lapangan).. tapi syukurlah, mengingat niat awal, misi
apa yang ingin saya emban dalam kegiatan ini plus saya lagi butuh alasan yang
tepat buat jalan-jalan #eh maka dengan niat sepenuh hati, tanggal 28 dinihari
saya terbang ke Magetan and I did it.
Relawan
fotografer…. Bagaimanapun tanpa fotografer kegiatan KI Magetan #2 bagai sayur
tanpa garam. Di tangan orang-orang seperti kita ini, seluruh prosesi kegiatan
dapat terdokumentasikan dengan baik. Bagi fotografer, mampu merekam kepolosan
anak-anak SD adalah sesuatu hal yang luar biasa. Memotret ketika mereka
tertawa, ketika mereka bersemangat tentang sesuatu dan memotret ketika mereka
mengatakan apa cita-cita mereka… itu sungguh kebahagiaan luar biasa.
Pada
KI Magetan #2 ini saya tergabung di rombel 5, SDN Sukomoro 2 (rombel paling
kece hahahahaha), bersama shelvy, bu ajeng, bayu, mba yesha dan korie. Kesan
pertama ketika survey pada 28 Maret 2015 adalah, menyadari kalo saya ketika SD
lebih-lebih beruntung. Bagaimana tidak SDN Sukomoro 2 ini terletak tepat di
tengah2 kebun (kasarnya : hutan). Kanan kiri kebun dan jauh dari pemukiman
serta jumlah murid SD nya total 35 siswa (serius.. ini SD laskar pelangi
beneran ni).

Gambar
: skuad fasilitator dan relawan rombel 5 SDN Sukomoro 2
(dokumentasi
pribadi)
Pada
hari H, 30 Maret 2015… tepat jam 06.15 barengan shelvy berangkat lah kita dari
basecamp menuju SDN Sukomoro 2. Tepat jam 07 kurang sampai lah kita di SD, dan
masih bisa melihat anak2, bergotong royong membersihkan sekolah. Tepat jam
07.00 upacara dimulai dan asli saya speechless. Hanya ada barisan upacara, yang
sebaris itu dan tidak ada kolom. Asli, nahan haru beneran, tapi kerennya di
tengah keterbatasan itu, anak2 masih semangat ikut upacara dan berdiri tegak
dalam barisan dan tidak ada siswa yang berbicara atau gojek ketika prosesi upacara berlangsung (beda ma pas jaman SD ku
dulu yang suka nyuri2 waktu buat ngobrol ma teman ketika upacara… heheheheh).
(sumber
: Dokumentasi pribadi)
Rangkaian
acara KI berlangsung dengan ice breaking, yang diisi oleh shelvy. Ice breaking
ini bertujuan, sebagai pemanasan sebelum anak-anak masuk ke kelas inspirasi dan
bertujuan dari 35 anak itu minus kelas 6 (9 orang) yang sedang mengikuti try
out untuk dibagi menjadi dua kelas. Ice breaking diakiri dengan pemasangan
mahkota cita-cita, dimana setiap anak akan ditulis apa cita-cita mereka di
mahkota tersebut. Kerennya di SDN Sukomoro 2 adalah ada satu anak kecil, kelas
1 SD, bernama elisa, dia dengan tegas langsung berkata bahwa cita-cita nya
adalah presiden (yupz, elisa ini yang pertama kali mengacungkan tangan lho…
super sekali ni anak… dan remember the name.. ELISA.. yakin bahwa suatu hari
dia will did it). Kerennya siswa-siswa SDN Sukomoro 2, cita-cita mereka gokil
euy, ada yang jadi tentara, polisi, guru, dokter, pekerja kantoran, dan ada
yang mo jadi pemberantas kejahatan (eh pemberantas NARKOBA)… pemberantas
kejahatan..ya kali ultraman dunk hihihihihi…
Sumber : Dokumentasi pribadi
Rangkaian
acara berikutnya adalah, masuk kelas dipandu dua pengajar kita mba yesha dan
mba korie.. anak2 tampak sangat antusias mengikuti kelas inspirasi.
Puncak acara yaitu stempel tangan,
disini gak hanya siswa-siswa SD, tapi juga kakak fasilitator + relawan plus
ibu-ibu guru kita menyempatkan diri untuk stempel tangan. Harapannya apa yang
mereka cita-citakan hari ini akan terus tertanama dalam ingatan dan hati
adik-adik kita. Karena sesungguhnya kita hari ini adalah cerminan dari apa yang
kita tulis 5 atau 10 tahun yang lalu. Logikanya bener c, karena jika kita
mencita-cita kan sesuatu dan kita tulis dan kita pegang, Insya Allah akan
terbuka jalannya asal kita konsisten dan mau berjuang, akan ada jalan, there is
a will, there is a way.
Gambar
: stempel tangan
Sumber
: dokumentasi pribadi
30 Maret 2015, kita hanya bisa
membantu adik-adik dengan menemukan apa yang hendak mereka raih ke depannya.
Jalan ke depan memang bukan jalan yang mudah dan cenderung berliku, berkelok,
atau mendaki. Satu hal yang harus diyakini, ketika adik-adik kita ini konsisten
memegang apa yang mereka cita-citakan, maka peta akan terbuka, jalan akan
dimudahkan dan pada suatu hari, there will be standing on the hall of fame and
the world gonna known their name. Dan
yang bisa dilakukan seorang manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya
adalah mereka hanya tinggal mempercayainya. Menjadi seseorang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi,
keajaiban cita-cita, dan keajaiban manusia yang tak terkalkulasikan dengan
angka berapa pun, dan setiap manusia nggak perlu bukti apakah mimpi itu akan
terwujud nantinya karena kamu hanya perlu mempercayainya.
Kesimpulan
dari kegiatan ini : saya sebagai relawan fotografer, saya belajar banyak dan
mendapat inspirasi dari adik-adik semua. Saya percaya, bahwa harapan untuk bangsa
ini aka nada, melihat dari semangat yang ditunjukkan adik-adik. Mari kita
sama-sama bekerja keras dan berjuang untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita yang
belum terwujud.
By :
Hafni Khairunnisa
Relawan
Fotografer
Rombel
5, SDN Sukomoro 2,
KI
Magetan #2
30
Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar