Yogyakarta, 04 Mei 2014
Tiga tahun
berlalu sejak terakhir kali saya menyempatkan diri membaca Teen-Lite… yapz tiga
tahun berlalu sejak terakir kali baca Dealova dan memutuskan untuk tidak lagi
baca teenlite. Tiga tahun berlalu, efek penasaran dengan amplop biru bertuliskan
kalimat “its always been you” yang terdapat dalam novel ini, saya akhirnya
memutuskan untuk memasukkan “Refrain : Saat Cinta Selalu Pulang” sebagai salah
satu koleksi saya. Refrain pun menjadi novel kedua yang saya baca ketiga di
tahun 2014 setelah : 99 cahaya di langit Eropa (Januari 2014) dan Daun yang
Jatuh tak pernah menyalhkan angin (Maret 2014)…..3 buku dalam 4 bulan.. so bad.
Setelah
sesorean muter-muter empat took buku di Yogyakarta (ngarepnya c bisa dapat
diskonan, tapi apa daya, dapat ni novel di toko buku dengan harga normal).
Kurang lebih 2 hari ngelarin novel ini, hwehehehehe.... bukan karena apa tapi
harus berbagi dengan aktivitas harian.
Dari segi
cerita simple memang, tentang dua orang (Niki dan Nata) yang bersahabat sejak
kecil, tetapi ternyata Nata mempunyai perasaan lebih ke Niki dan akirnya
muncullah konflik kecanggungan di antara dua orang sahabat ini, dan bagaimana
bahwa Niki menyadari bahwa dia juga sayang ke Nata setelah sekian lama. Cinta
pada akhirnya selalu pulang. Nata dan Niki memenuhi cita-cita mereka dan
menyadari bahwa setelah sekian lama, cinta dan rasa itu tidak berubah dan
bagaimanapun cinta akan kembali pulang.
Tetapi ini
lebih dari cerita cinta, ada cita-cinta, mimpi, fotografi dan hubungan anak dan
ibu.dan bagaimana bahwa hati seorang manusia itu memang tidak mudah ditebak,
hati manusia no one knows.
Tokoh yang
paling menarik justru annalise, seseorang yang berdiri di tengah-tengah Niki
dan Nata. Menyadari bahwa Nata hanya memandang ke arah Niki. Dan dia pun dalam
waktu yang agak lama, hanya memandang kearah Nata. Bagaimanapun tidak mudah
berdiri di posisi anna. Walau pada akhirnya anna harus melepas Nata karena dia
sadar Nata hanya akan bahagia di sisi Niki. Bagaimana melepas dan bertahan dari
sisi seorang anna.. keikhlasannya dan bagaimana dengan ikhlas one day dia bakal
dapat seseorang yang lebih baik #curcol.
Meski tokoh
utama Niki-Nata, tetapi tokoh Anna dengan segala lika-likunya hidup berhasil
merebut hati saya. Yeah Anna, seperti melihat diri sendiri dari tokoh Anna.
Bagaimana Ann bersikap, bagaimana Anna mempertahankan apa yang penting dan dia
sayangi yaitu mamanya (baca part ini langsung homesick dan pengen pulang).
Bagaimana Anna memandang fotografi dari sisi lain, bukan landcape, bukan
arsitektur, tapi Photography last for a lifetime. Di dalam novel ini juga ada
mimpi, cita-cinta, bagaimana bahwa cita dan cinta berjalan, walau terkadang
cita harus mengalahkan cinta tetapi cinta akan selalu pulang (case : niki dan
nata bahwa waktu tidak mengubaha perasaan mereka)
Meskipun
simple, tapi tetap saya akui bahwa novel karya Winna Efendi ini memiliki
keunggulan. Winna Efenfi sendiri telah melahirkan karya yang kebanyakan
teenlite dan mengambil setting masa-masa SMA… #High_School_Never_End J seperti Ai, Remember When, dll.
Keunggulan dari
Refrain sendiri menurut saya :
- Amplop Biru
bertuliskan “its always been You”. Satu kalimat singkat tapi dalam, yang
membuat saya penasaran dengan novel ini.
- Novel yang mudah
dibaca, difahami, dan menghibur.
- Alur yang
digunakan dalam bersecrita, memakai sudut pandang dari tokoh-tokoh pelaku.. so
kita bakal dapat dengan mudah memahami bagaimana perasaan masing-masing tokoh.
- Ending yang adil
dan bagus, happy ending tetep yak,, tapi di dunia nyata apakah aka nada happy
ending seperti itu.. jujur saya berharap aka nada happy ending, seperti Anna
yang dengan kerelaan melepas Nata pada akhirnya dia bersama Danny kan
#lagi_lagi_curcol.. ngarep happy ending juga ni :p
- Dan quotation
nya… keren… seperti :
· When You take a photograph of someone, you take a
portrait of their soul (Annalise, P.33)
· Konsep Fotografi : seakan-akan momen yang ditangkap
lensa akan tetap disana untuk selamanya, dan mereka memang tetap ada, bahkan
saat dunia berputar dan berubah, kenangan yang tercetak pada lembaran foto itu
tidak pernah berubah. Photographs last for a lifetime (baca kutipan
ini dan hal pertama yang terlintas adalah orang tua dan masa kecil q… miss this
moment).
· Manusia akan menua, tempat bisa berubah, kita bisa
melupakan, Karena itulah kamera digunakan, untuk merekam hal-hal yang tidak
dapat diingat manusia dengan sempurna (motivasi buat beli kamera ni, karena
dengan kamera kita akan selalu menangkap momen yang hanya terjadi one moment in
a time)
· Nggak banyak orang yang seratus persen yakin sama
diri mereka sendiri. Justru orang-orang yang serius mikirin itulah yang
benar-benar dewasa (Nata, P.217)
· Gak ada persahabatan yang sempurna di dunia ini,
yang ada hanya orang-orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankanyya
(Claudia, P.244) => bagaimanapun mempertahankan sebuah hubungan
persahabatan tu emang ga gampang, trust me.
· Kita nggak bisa memaksakan perasaan seseorang untuk
menyukai kita. Yang bisa kita lakukan Cuma merelakan, berharap supaya dia
bahagia (Niki, P.282) => Hati itu dipilih bukan memilih kan, kita gak bisa
memaksa orang untuk suka ma kita, dan kita gak bisa memaksa hati kita buat suka
ke orang. Ngena banget ni quote
· Ada tiga jenis orang di dunia ini : Orang yang
memiliki mimpi lalu memilih untuk mengejarnya sampai dapat; orang yang memiliki
mimpi, tapi tidak melakukan apa-apa untuk menjadikannya nyata; dan orang yang
sama sekali tidak mempunyai mimpi (Danny P.299) => punya
mimpi tapi gak ngapa-ngapain, parah banget aku… tapi its never too kate
rebranding your dream and got it.. there’s a second chance.
o